Pembullyan pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita, saya pernah dublly saya pun pernah membully, mungkin kalian pun pernah mengalami dibully ataupun membully. Disini saya akan menceritakan pengalaman saya dibully dan membully disini
Pada waktu SD saya adalah anak yang periang
mampu bersosialisasi dengan cukup baik, saya juga sering dikatakan oleh orang
lain bahwa saya mempunyai banyak teman, namun saya tidak bisa berteman dengan
anak-anak yang bisa dikatakan nakal, anak-anak yang sering melanggar aturan
sekolah, sering membully orang lain, maka dari itu saya sering diremehkan dan
sering dijauhi oleh mereka, saya juga waktu itu bisa dibilang gendut, maka dari
itu saya sering di-bully secara verbal maupun fisik, saya tahu mereka bercanda,
tapi bercandaan tersebut membuat hati saya terluka dan masih membekas hingga
sekarang, saya juga sering di-bully karena tidak pandai dalam berolahraga,
kemampuan fisik saya rata-rata. Saya mempunyai 2 teman yang selalu bersama saya
waktu SD, nama samaran nya GUMI dan GUNA, GUMI adalah anak yang pendek,
sedangkan GUNA adalah anak yang pintar, kami memiliki kesamaan yaitu fisik kami
yang gendut, kami bertiga sering di-bully secara verbal dan secara sosial. Tapi
selama kami bertiga bersama tidak masalah berapa orang yang membully kami, kami
akan selalu menguatkan diri.
Pada waktu sekolah menengah teman
saya GUNA tidak bersama kami lagi, dia memilih sekolah menengah yang berbeda,
saya dengan GUMI pun tidak dikelas yang sama, untung masih ada teman saya yang
bisa dibilang baik juga, cuman agak aneh dan absurd, nama samaran nya GARA,
GARA adalah teman saya dari SD sama seperti GUMI dan GUNA, disekolah menengah
ini pun saya masih mendapat perlakuan dari teman sekelas saya, tapi yang paling
parah mungkin GARA karena dia sering disuruh untuk mencatat untuk para pembully
itu, sedangkan saya tidak terlalu parah cuman berupa ancaman dan verbal tidak
sampai fisik, ketika kelas 8 saya tidak bersama GARA lagi, saya bersama dengan
teman sekelas dari kelas 7 bernama PUTRA, PUTRA adalah orang populer dia
terkadang baik tapi juga bisa marah jika ia sedang kesal, dia dikenal hampir
seluruh sekolah karena keaktifan nya di OSIS dan TIM BASKET, saya dan dia cukup
akrab, terkadang saya dan dia bersaing dalam pelajaran yang kami senangi yaitu
matematika. Walaupun sudah berpindah kelas, tetap saja pembullyan itu tetap
ada, saya bertemu dengan pembully baru, dia adalah orang yang dikenal karena
kenakalan nya, saya sering diledek oleh dia karena tidak memiliki ekspresi
ketika mengobrol dengan dia dan tidak bisa bersosialisasi seperti dia. Pertengahan
kelas 8 tiba tiba dunia dilanda wabah COVID-19 sehingga sekolah diberhentikan
sampai kelulusan sekolah
Terakhir dan masih sampai sekarang saya
bersekolah di SMA disini tidak seperti sebelumnya saya mencoba untuk sedikit
berubah, saya mencoba mengubah penampilan saya, mengubah cara saya
bersosialisasi agar saya lebih disukai tentu saja saya masih tidak mau
melanggar peraturan sekolah untuk meraih popularitas karena dirasa hal itu
tidak menguntungkan dan tidak baik untuk saya, namun tetap saja semuanya tidak
berjalan dengan baik seperti yang saya pikirkan, saya tidak bisa terlalu
bergaul karena yang mereka sukai berbeda dengan yang saya sukai, sehingga saya
tetap dijauhi oleh teman kelas saya, walaupun begitu saya masih bersyukur masih
ada orang-orang baik diantara mereka yang menerima saya apa adanya.
Saya tidak selalu jadi orang terbully terkadang
saya juga yang membully orang lain, saya pernah membully orang lain dengan cara
verbal ataupun fisik, hal itu saya lakukan seperti pembully kebanyakan lakukan,
yaitu untuk bersenang-senang, hanya sekedar gurauan dll tanpa tahu hal itu
melukai mereka
Komentar
Posting Komentar