Langsung ke konten utama

Daniel yang dirundung oleh Sekelompok orang populer

 FEMI

Di sebuah sekolah menengah yang damai, hidup seorang siswa bernama Daniel. Dia adalah pemuda yang cerdas dan ramah, tetapi nasibnya berubah ketika sekelompok siswa populer mulai merundungnya. Mereka mengejeknya karena penampilannya dan membuatnya merasa terisolasi.


Hari demi hari, Daniel mencoba bertahan dari serangan verbal dan perlakuan kasar teman-temannya. Meskipun mencoba untuk tidak menunjukkan bahwa dia terluka, namun perundungan itu membuatnya merasa kehilangan harga diri. Guru dan orang tua seringkali tidak menyadari masalah ini, membuatnya semakin sulit bagi Daniel untuk mendapatkan bantuan.


Namun, kehidupan Daniel mengambil perubahan tiba-tiba ketika seorang siswi baru bernama Maya pindah ke sekolah. Maya adalah individu yang berani dan berempati. Melihat perlakuan tidak adil terhadap Daniel, dia memutuskan untuk berdiri bersamanya.


Maya memulai kampanye anti-bullying di sekolah, mengedukasi siswa dan guru tentang dampak negatif dari perundungan. Dia juga membangun kelompok dukungan di mana siswa yang merasa terintimidasi dapat berbicara tentang pengalaman mereka. Ini menciptakan lingkungan di mana korban merasa didengar dan didukung.


Berkat upaya Maya dan rekan-rekannya, kesadaran terhadap perundungan meningkat di sekolah. Guru-guru mulai mengambil tindakan, dan program anti-bullying diperkenalkan secara resmi. Daniel, yang awalnya merasa terisolasi, kini merasa didukung oleh komunitasnya.


Perubahan positif ini juga mempengaruhi siswa pecundang, yang mulai menyadari konsekuensi dari tindakan mereka. Beberapa dari mereka bahkan meminta maaf kepada Daniel, sementara yang lain belajar untuk menghargai perbedaan dan berhenti melakukan perundungan.


Dengan waktu, sekolah itu berubah menjadi lingkungan yang lebih aman dan inklusif. Cerita ini mengajarkan pentingnya empati, keberanian untuk berdiri melawan ketidakadilan, dan bagaimana tindakan satu individu dapat membawa perubahan positif dalam komunitas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ROMANTISASI MASA YANG BERMAKNA

  ROMANTISASI MASA YANG BERMAKNA    Berbicara perihal pengalaman selama bersekolah di SMAN 1 CIKALONGWETAN, itu sungguh tidak akan cukup jika diceritakan dalam satu halaman bahkan satu hari. Tapi kurang memungkinkan pula, jika harus aku ceritakan satu persatu disini. Banyak orang yang mengatakan bahwa masa putih abu adalah masa indah dan yang paling berkesan. Sebuah peralihan masa, dimana pindahnya masa remaja menuju dewasa awal. Terhitung sejak bulan Juli 2021 hingga sekarang bulan Februari 2024 sebagian besar kehidupan dan waktuku, aku habiskan di SMA. Dan ya, pernyataan orang lain di kalimat sebelumnya, ternyata bukan sekadar ucapan semata, namun sebuah fakta. Berbagai kisah suka duka sangat terasa dibandingkan masa sebelumnya, saat putih biru.  Menjadi salah satu orang yang berhasil diterima melalui jalur prestasi selama di SMP dan diberikan kesempatan untuk dapat mengenyam pendidikan menengah akhir disini adalah sebuah hal yang berharga dan luar biasa bahagia untuk diriku, tak t

THE IMPACT OF BOTTLE RECYCLING

  By Rizka, Sulis, Dela, Robi, Salman, Haikal Waste is the remaining product or item that is no longer used. There are 3 ways or methods to manage waste namely reducing, reusing and recycling plastic here will discuss about recycling the plastic bottle waste, recycling plastic bottle is very beneficial and has many positive impacts. Although some students actively participate in this practice, there are still many students who  cannot or refuse to recycle plastic bottles. The following is the impacts of recycling of bottle waste for our life From our interviews and research, several positive and negative impacts of recycling plastic bottle waste have been identified, such as air pollution, where certain methods of recycling plastic bottles can harm air quality. Recycling bottle waste can impact the quality of the product itself. Poor and inadequate management during production stages can result in low-quality products. Recycling plastic bottle waste also leads to an increase in the qua

Cinta Menjadi Alasan Untuk Mengenal Lebih Banyak Kata

  KERSA     Oleh : Keiza Deswina Azzahra   Jika kersa adalah judul, maka aku harus melanjutkan dengan   bait-bait berikutnya. Jika kersa adalah nama, maka aku harus menyebutkannya setiap ingin tidur. Jika kersa adalah lagu, maka aku harus menyanyikannya saat mandi.   Kersa tidak sering aku nyanyikan. Karena aku tidak sering mandi. Kersa tidak selalu aku sebutkan. Karena aku terlalu sering tidur tanpa disengaja. Kersa tidak akan aku lanjutkan. Karena aku tidak mahir merangkai bait   Terlalu banyak umpama untuk kersa yang sederhana   Kersa hanyalah kata. Kata yang diungkapkan oleh wanita. Wanita yang menerima kata. Dari aku yang menginginkannya.   Bandung, 1 Desember 2023