Shafira Nur Sabrina
Ini bermula ketika aku duduk di bangku kelas 4 SD, semester pertama wali kelas kami menyarankan untuk pembagian teman sebangku dipilih secara acak dan akan ditentukan oleh wali kelas kami sendiri.
Aku pasrah saja saat pembagian teman sebangku itu, teman teman ku saling bersorak karena mereka mendapatkan teman sebangku sesuai dengan keinginan mereka, tetapi salah satu dari teman ku dia terlihat sangat tidak senang karena teman sebangku yang ia idam idamkan menjadi teman sebangku nya tidak ia dapatkan, dan kalian tahu? Teman sebangku yang ia idam idamkan itu ternyata menjadi teman sebangku dari aku sendiri.
Sebutlah teman sebangku ku ini sangat cerdas, siapa yang akan menolak berteman dengan nya?, Kita berteman baik saat itu sehingga disetiap pelajaran kita saling membantu satu sama lain, ada pelajaran yang ia tidak kuasai begitupun juga sebalik nya, kita sangat akrab, ini berlangsung hingga satu tahun lamanya.
Saat kelas 5 puncaknya, salah satu temanku yang iri dengan ku saat kelas 4 berniat menjadikan teman sebangku ku menjadi teman sebangku nya, ia menjalani segala caranya untuk membuat teman sebangku ku menjadi teman sebangku nya, dan cara nya itu pun berhasil :)
Hari terus berlalu dan kalian tahu apa yang dia lakukan padaku setelah kejadian sebelumnya? Ia memengaruhi teman teman perempuan sekelas ku untuk tidak berteman dengan ku, dan yang sangat aku tidak sangka adalah teman sekelas ku menuruti apa yang dia katakan.
Saat aku masih diusia yang bisa dibilang sangat muda tersebut, aku hanya menginginkan seorang teman saja, aku selalu menggunakan segala cara untuk mendapatkan teman untuk sekedar mengobrol dan bermain sehingga aku sendiri pun secara sadar telah dimanfaatkan saat belajar, oknum pertama itu selalu meminta kunci jawaban dari yang guru kami berikan, dan saat itu aku dengan suka rela pun membagi nya, tetapi yang aku dapatkan adalah tindakan yang tidak aku inginkan, aku tetap tidak memiliki teman dan sangat muak dengan kondisi itu terus menerus.
Semua berlalu begitu cepat, masa masa sekolah dasar yang sangat tidak aku rindukan, semakin umur ku bertambah, aku sadar dengan apa yang aku lakukan, aku mulai aktif dengan yang namanya organisasi saat aku memasuki masa sekolah menengah pertama, aku mulai bisa berinteraksi dengan orang lain dan saat itu aku memiliki banyak teman.
Aku sangat aktif di ekskul dan organisasi sekolah saat itu, aku menyadari bahwa semua yang terjadi dalam hidup memiliki banyak pelajaran yang bisa diambil kedepannya, memulai hal baru yang dirasa memiliki nilai positif untuk dilakukan adalah hal yang aku lakukan dan aku sangat bersyukur telah melakukan nya.
Aku memaafkan orang yang membuat hari hari ku di sekolah dasar sangat tidak menyenangkan, kita satu sekolah kembali di masa SMA dan aku berperilaku seperti tidak pernah terjadi hal buruk apapun saat dia mulai menyapa ku saat itu, aku masih ingat dengan apa yang dia lakukan padaku dulu. tapi aku sudah mendapatkan hal yang baik setelah kejadian itu, jadi aku tidak terlalu mempermasalahkan nya.
Komentar
Posting Komentar