Langsung ke konten utama

REGRET

 LULU

Aku tidak pernah tau bagaimana kedepanya sebuah trauma yang menghantui seseorang sangat berpengaruh untuk kedepanya, aku orang yang tidak pernah pikir panjang untuk melakukan apapun atau bahkan menggambil keputusan, aku orang yang memiliki kehidupan keras di dalam keluarga namun tidak semua orang tau bahkan teman dekatku sekalipun. Kesalahan yang pernah aku buat di masa itu aku memohon maaf atas apa yang aku lakukan.

Hallo namaku laudrey sering di panggil laure, aku terlahir dengan keluarga yang allhamdulilah sangat komplit hingga sekrang saat aku menceritakanya. Namun aku mengalami beberapa hal yang tak enak di dalam keluarga beberapa kekerasan, penyiksaan dan pengekangan terjadi ini semua membuat ku merasa tertekan bahkan trauma yang mendalam, aku selalu melampiaskan semua amarahku pada diriku dan orang sekitar, hingga aku tidak sadar bahwa sikap orang tuaku mempengaruhi ku atau bahkan aku menyerupai mereka, itu sangat buruk, buruk sekali.

Aku menjadi pribadi yang buruk, pendendam, pemarah, bahkan penyiksaan terhadap orang lain. Hingga suatu saat aku berusia 8 tahun, yang masih berada di sekolah dasar kelas 3, sekolah ku cukup elit dan isinya terdapat banyak sekali anak orang kaya, sehingga terdapat perkelompokan pertemanan dimana yang kaya dengan yang kaya dan yang kurang mampu dengan yang kurang mampu, setiap hari aku selalu merasa benci pada satu orang anak miskin yang bernama kiara entah kenapa aku bisa membencinya saat itu, aku dan teman-temanku selalu mengusilinya tiada hentinya sebelum aku merasa puas atas apa yang aku lakukan pada kiara, nadia teman dekat ku yang juga sama tidak sukanya pada kiara karena orang yang dia suka malah mencintai kiara, HAHAH ini cinta monyet sesungguhnya. Pada saat kiara aku suruh untuk membelikan minuman dan makanan ke kantin aku mencoba untuk memasukan cacing tanah ke dalam tasnya kiara, yaaa betul kiara tidak suka cacing tanah, ini menurutku ide yang bagus dan kiara akan menangis histeris, setelah bel masuk untuk belajar benar apa yang aku harap kan kiara menangis sekencang mungkin dan berlarian riweh, aku dan teman-teman ku sangat bahagia, Namun tidak berhenti di situ aku selalu mengunci kiara di wc, memotong rambutnya, mendorong nya dan hal-hal bahaya lainya, entah kenpa kiara tidak pernah melawan atau mengadu dan itu yang membuat serunya. Aku melakukan itu semua sebagai alas kebahagianku dan pikir ku, aku tidak sendirian yang artinya ada orang yang juga merasakan kekerasan namun bedanya aku yang melakukanya pada kiara bukan orang tuanya, hingga suatu hari aku dengan sengaja menumpahkan air minum ku ke buku pr kiara, entah kenpa kiara dari sana melawan pada ku, hingga berteriak dan menjambak rambut ku yang ku biarkan ter urai, darisana aku dan nadia sekuat tenaga membalas pukulan dan jambakan dari kiara, ini membuat ku sangat kaget seorang kiara yang biasanya diam seribu bahasa walau dirinya dijadikan bahan bullyan kini bukan lagi kiara yang aku kenal, dia melawan ku dan bahkan menamparku , dari sana aku tidak terima aku megambil pensil dan mengenggamnya dengan sangat erat lalu mendaratkanya ke mata kiara, darisana banyak sekali anak kelas yang menjerit dan melihat banyak nya tetesan darah yang keluar dari mata kiara, kiara sendiri menjerit kesakitan sedangkan aku hanya diam beribu bahasa dan berharap bahwa ini hanyalah mimpi, namun takdir berkata lain, semua guru berdatangan dan membawa kiara ke rumah sakit sedang aku, aku di bawa pulang dan masih tidak menyangka aku melakukan itu, aku di marahi habis-habisan oleh orang tua ku , aku di kurung di kamar selama 1 minggu lamanya, dan aku tidak tau kabar kiara bagimana, dan yang kutau aku di keluarkan dari sekolah, ibu dan ayah ku hanya bisa menahan malu dan rasa bersalah, aku tidak di hukum karena telah membuat orang lain buta, karena ayahku punya segalanya dia bisa menbayar berapapun asalkan aku tidak di hukum. Lalu setelah beberapa minggu aku bertemu kiara dan meminta maaf pada dirinya , namun kalimat yang terlontar dari mulut kiara hanyalah “kamu membuat mataku hilang, aku tidak bisa melihat keindahan langit dengan kedua mataku yang indah, kamu berhasil membuat ku menderita seumur hidup, dan kau berhasil membuat ku benci padamu, semoga kau mendapatkan balasan yang setimpal” setalah dia berbicara seperti itu dia meninggalkan ku, lalu aku hanya diam dan selalu merasa bersalah, setelahnya aku pindah sekolah aku menjadi anak yang pendiam dan tidak banyak teman yang mau dengan ku, namun aku sudah menyadari kesalahan ku hingga saat ini usia ku 18 tahun, dan aku menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya, aku menghargai teman-temanku, aku selalu sayang dan tidak menyesal berada pada keluarga yang kurang baik, aku selalu bersyukur atas apa yang tuhan telah berikan pada ku sekarang dan aku akan selalu menjaganya sebisaku. Untuk mu kiara, aku meminta maaf walau aku tau maaf ku tidak akan pernah cukup untuk apa yang aku perbuat, semoga hidup lebih baik dan tidak akan pernah menemukan orang sepertiku lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ROMANTISASI MASA YANG BERMAKNA

  ROMANTISASI MASA YANG BERMAKNA    Berbicara perihal pengalaman selama bersekolah di SMAN 1 CIKALONGWETAN, itu sungguh tidak akan cukup jika diceritakan dalam satu halaman bahkan satu hari. Tapi kurang memungkinkan pula, jika harus aku ceritakan satu persatu disini. Banyak orang yang mengatakan bahwa masa putih abu adalah masa indah dan yang paling berkesan. Sebuah peralihan masa, dimana pindahnya masa remaja menuju dewasa awal. Terhitung sejak bulan Juli 2021 hingga sekarang bulan Februari 2024 sebagian besar kehidupan dan waktuku, aku habiskan di SMA. Dan ya, pernyataan orang lain di kalimat sebelumnya, ternyata bukan sekadar ucapan semata, namun sebuah fakta. Berbagai kisah suka duka sangat terasa dibandingkan masa sebelumnya, saat putih biru.  Menjadi salah satu orang yang berhasil diterima melalui jalur prestasi selama di SMP dan diberikan kesempatan untuk dapat mengenyam pendidikan menengah akhir disini adalah sebuah hal yang berharga dan luar biasa bahagia untuk diriku, tak t

THE IMPACT OF BOTTLE RECYCLING

  By Rizka, Sulis, Dela, Robi, Salman, Haikal Waste is the remaining product or item that is no longer used. There are 3 ways or methods to manage waste namely reducing, reusing and recycling plastic here will discuss about recycling the plastic bottle waste, recycling plastic bottle is very beneficial and has many positive impacts. Although some students actively participate in this practice, there are still many students who  cannot or refuse to recycle plastic bottles. The following is the impacts of recycling of bottle waste for our life From our interviews and research, several positive and negative impacts of recycling plastic bottle waste have been identified, such as air pollution, where certain methods of recycling plastic bottles can harm air quality. Recycling bottle waste can impact the quality of the product itself. Poor and inadequate management during production stages can result in low-quality products. Recycling plastic bottle waste also leads to an increase in the qua

Cinta Menjadi Alasan Untuk Mengenal Lebih Banyak Kata

  KERSA     Oleh : Keiza Deswina Azzahra   Jika kersa adalah judul, maka aku harus melanjutkan dengan   bait-bait berikutnya. Jika kersa adalah nama, maka aku harus menyebutkannya setiap ingin tidur. Jika kersa adalah lagu, maka aku harus menyanyikannya saat mandi.   Kersa tidak sering aku nyanyikan. Karena aku tidak sering mandi. Kersa tidak selalu aku sebutkan. Karena aku terlalu sering tidur tanpa disengaja. Kersa tidak akan aku lanjutkan. Karena aku tidak mahir merangkai bait   Terlalu banyak umpama untuk kersa yang sederhana   Kersa hanyalah kata. Kata yang diungkapkan oleh wanita. Wanita yang menerima kata. Dari aku yang menginginkannya.   Bandung, 1 Desember 2023