Langsung ke konten utama

SEORANG ANAK PEDAGANG SAYUR

 

Di sebuah desa hiduplah seorang janda dan anaknya yang bernama Jamal. Jamal berasal dari keluarga  miskin, ibunya hanya seorang penjual sayur. Mereka  dipandang rendah oleh masyarakat setempat. Suatu hari saat Jamal berangkat ke sekolah, teman-temannya banyak membullynya. Teman-temannya mengatakan bahwa Jamal tidak mengenal dirinya sendiri karena dia adalah orang miskin yang  tidak boleh bersekolah. Tak hanya diejek, Jamal juga di-bully oleh teman-temannya. Setiap pulang sekolah, dia menangis dan mengadu kepada ibunya. Ibu Jamal berkata, “Tidak masalah, jadikan  hinaan temanmu sebagai motivasi untuk membuktikan  kamu lebih baik dari orang yang menghinamu.” Keesokan harinya, Jamal kembali ke sekolah. 


Namun hari itu, tidak ada yang mengingatkannya bahwa dia menjalani ujian setiap hari. Nilai Jamal kurang bagus dan dia semakin sering diolok-olok oleh teman-temannya. Sejak saat itu, Jamal tidak tahan dengan ejekan teman-temannya dan memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya. Setelah Jamal membolos sekolah selama beberapa hari, datanglah guru yang ramah yaitu ibu melati ke rumah Jamal. Dengan kata-katanya yang baik dan bijak, ibu melati berhasil meluluhkan hati jamal yang telah memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya. Namun, Jamal dengan cepat berubah pikiran dan memutuskan untuk mengabaikan ejekan teman-temannya dan belajar dengan giat. Usahanya tidak sia-sia. 


Berkat giat belajar, Jamal berhasil mendapat juara satu di kelasnya. Meski masih banyak teman yang mengolok-oloknya, namun Jamal tidak menghiraukannya dan terus fokus belajar hingga mencapai hasil yang memuaskan. Jamal bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Kalau kita terus berdoa, semua bisa tercapai. Terima kasih Tuhan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JEJAK LANGKAH DI TAMAN ILMU

  JEJAK LANGKAH DI TAMAN ILMU Veraldie Esa Putra Nirmawan Perkenalkan nama saya Veraldie Esa Putra Nirmawan, di masa SMA saya, saya bersekolah di SMA kebanggaan warga Cikalong dan sekitarnya yaitu di SMA Negeri 1 Cikalongwetan. Saya hidup 3 tahun di sekolah ini berawal dan berakhir dikelas yang sama yaitu kelas G. sekarang saya ingin bercerita tentang kehidupan saya selama bersekolah di SMAN 1 Cikalongwetan, selama 3 tahun ini yang penuh suka dan duka. Tanggal 16 Juli 2021 adalah awal dari perjalanan baru di hidup saya menuju hidup yang semakin realistis. Di sekolah saya sering dipanggil Veral. Pada awalnya, ketika saya pertama kali masuk SMA, saya merasa campur aduk antara kegembiraan dan juga kecemasan. Sebuah babak baru di hidup saya yang penuh dengan harapan serta tantangan. Pada pembelajaran pertama, kita tidak bisa langsung bertatap muka dengan teman-teman kelas karena kondisinya tidak memungkinkan, yang pada saat itu sedang dalam kondisi pandemi dan pemerintah pun menuru...

Story at School

 Rika Dimas Fitria  XII.i B.Indonesia Story at School Kelas X  Pada suatu hari,,saya telah lulus MTs sampai orang tua meneruskan saya ke Sekolah SMAN 1 Cikalongwetan ini,lalu saya daftar ke SMAN 1 Cikalongwetan bersama kakak dari pagi sampai jelang malam,sampai menunggu pengumuman diterima atau tidaknya,sampailah Alhamdulillah saya diterima disekolah ini.Lalu salah satu teman sosmed menghubungi saya bahwa kita sekelas,dia bernama Shifa Sulastri.karena sekolah ini pada era covid kita sekolah dibagi sesi pertama dan kedua lalu saya sesi dua sampai bertemu pada pertemuan sekolah saya bertemu dengan Shifa langsung,tidak hanya Shifa bahwa saya juga sekelas dengan temen SD saya yaitu Siti Sopiah,sampai pada hari-hari berikutnya saya berkenalan dengan teman yang lainnya seperti N.Sani,Suci dan yang lainnya.Lalu wali kelas X kita adalah ibu Amila sholihah lalu saya mengerjakan tugas sebagian BDR dan diadakannya projek Pertama yang berjudul KTI (karya tulis Imiyah) dan disatukan k...

CERITA YANG TIDAK AKAN BERAKHIR

Saskia Agustin Masa corona akhirnya berakhir, semua yang berada di rumah akhirnya kembali menjalani kehidupan seperti semula walaupun masih identik dengan pemakaian masker yang wajib dipakai apabila akan keluar rumah. Seperti halnya denganku, saskia. Mulai kembali menjadi siswi yang berangkat pagi untuk ke sekolah, yang juga seperti itu. Pembelajaran di sekolah masih belum efektif ternyata, jadi para guru memberikan alternatif agar bisa melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah dengan menerapkan sistem yang dikelas para murid dibagi 2 atau dengan sebutan sesi a dan b.  Belum begitu banyak mengenal siapa saja yang ada di kelas hanya satu, siti. Unik memang ketika Aku menyangka kalau Siti itu orangnya memiliki badan yang tinggi hahah. Alurnya singkat sampai tanpa tidak sadar kalau kita sudah begitu dekat tapi bukan hanya siti ada satu orang lagi yang sampai sekarang dekat denganku dia Rahma, orang ketika mendengar namanya pasti akan langsung bilang " anu pinter tea", asli mema...