Muhammad Rifky
Ini kisah tentang seorang anak yang memiliki mimpi yang besar dan ingin membuat perubahan didalam hidupnya dia bernama Rifky. Ketika dia berada di bangku SMP kelas 2 ia mengalami sebuah ketakutan yang besar karena dia dipisahkan dengan teman temannya yang mungkin sudah ia anggap keluarga kedua bagi dirinya. Dia kurang beruntung karena dipertemukan dengan teman kelas yang bisa dibilang pembawa sial bagi si introvert ini.
Suatu hari,ketika si introvert ini pertama kali sekolah di bangku kelas 8 ia menerima sebuah intimidasi dari teman barunya, dia tiba tiba ditendang dari belakang sampai tulang ekornya sakit. Hebatnya dia tidak membalasnya karena dia tau bahwa orang tersebut memiliki relasi yang luas di sekolah itu sehingga dia takut untuk membalasnya. Ketika di jam istirahat tiba tiba ia menghampiri dan mengejekku dengan perkataan perkataan yang kotor. Si introvert pun melawan tapi sayangnya dia terlalu lemah untuk ada diposisi seperti itu.
Hari hari di sekolah si introvert sangat gelisah dan takut karena dia menaruh dendam kepada si pembully. Suatu waktu tepatnya sebelum covid dia sudah tidak bisa menahan rasa sabarnya, ketika aku sedang diam tiba tiba si pembully mengintimidasi dengan pukulan dan hujatan yang sangat menyakiti hati si introvert. Hatinya bergetar sampai wajahnya memerah yang artinya dia marah, Hari itu merupakan hari yang paling menegangkan sekaligus hari dimana si introvert mulai membuat perubahan. Akhirnya dia berani melawan dan berhasil memukul si pembully, pada akhirnya perkelahian tidak bisa ditahan. Si pembully mempertahankan kekuasaan nya dan si introvert mempertahankan kehormatannya. Perkelahian berakhir ketika dilerai oleh satu kelas, dimana si introvert berhasil melawan rasa takutnya karena dia bisa melampiaskan dendam yang ia simpan.
Selanjutnya, pada hari libur saat pandemi si introvert sangat bahagia karena dirinya bangga bisa melawan rasa takut dikehidupan nya. Akhirnya si pembully itu meminta maaf dengan mengirimkan beberapa pesan ke si introvert dan setelahnya mereka bisa berdamai dan berteman.
"Jangan biarkan diam menjadi saksi, bersuaralah saat dibully, karena keberanianmu bisa merubah skenario dalam kisah hidupmu."
Komentar
Posting Komentar