Resmi Amalia
Bismillahirrahmanirrahim..
Hallo guys, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Perkenalkan, nama aku Resmi, yaa namanya memang Resmi, dan aku sudah resmi. Dulu aku pernah malu punya nama Resmi, karena di telinga orang-orang terdengar aneh, bahkan sebagian orang bilang "kok namanya Resmi ya? kayak terlalu resmi gitu namanya teh" . Tidak sedikit orang yang bilang nama aku itu aneh, tapi tidak sedikit juga orang yang bilang kalau nama aku itu unik, bagus, dan langka. Dari situ lah aku cukup bisa percaya diri, dan sampai sekarang aku bangga mempunyai nama Resmi.
Kalian tau kalimat ini? "Lisan itu lebih tajam daripada pedang". Itu emang bener beuh, memang mungkin gak semua orang pandai menjaga lisannya, gak semua orang juga tidak "baperan", tapi kalau perkataannya sudah masuk ke hati? bisa apa?
Aku pernah ngalamin perundungan, ya memang bisa di bilang perundungan. walaupun gak secara fisik tapi dengan perkataannya yang buat kita sakit hati itu juga bisa di bilang perundungan kan?
jadi, kondisi wajah aku gak seperti orang orang seperti biasa, yang cantik, mulus, glowing, dll. aku punya wajah berjerawat, yang dikit dikit breakout. pipi, dagu, dan dahi pun banyak jerawatnya. udah berbagai cara aku coba buat bisa sembuh, kayak maskeran, skincare, obat, salep, dll. tapi Allah belum menghendaki aku buat sembuh dari jerawat.
sekarang jerawat aku terbilang cukup membaik daripada zaman SMP. waktu SMP , jerawat aku itu lebih banyak dari ini, merah, besar, dan gak lupa juga banyak bekas jerawatnya.
Aku masih inget banget perkataan salah seorang yang buat aku down banget, waktu itu kelas 8 SMP, aku lagi perjalanan pulang sekolah. kalau gak salah pulang sekolah waktu SMP itu sekitar jam setengah 4 , karena di SMP aku berbasis pesantren jadi diwajibkan untuk sholat ashar berjamaah dulu. Nah terus, waktu di perjalanan pulang, aku mampir dulu ke rumah temen aku, masih satu kampung juga, tapi kalau mau ke rumah aku harus lewat dulu rumah temen aku, aku mampir dulu tuh numpang duduk dulu. terus aku baru sadar kalau disitu ada salah satu tetangga aku yang bahkan aku jarang ketemu karena dia kuliah di salah satu univ swasta di bandung, waktu itu mungkin baru semester awal, dia perempuan, aku manggilnya teteh. dia lagi ada di rumah temen aku, waktu aku mampir duduk dulu, dia langsung mau pergi, langsung pamit gitu. terus dia pamit juga ke aku, dia tiba tiba nanya gini "eh, adik na cep roby?", cep roby itu nama kakak aku. aku jawab "enya teh", terus dia bilang lagi gini beuh, sakit hati banget "ih naha jerawat na meni kitu pisan ih, asa parah pisan, urang ge teu kitu kitu teuing da" disitu jlebbbbb, kit heart jujurly. se enteng itu dia bilang gitu? aku mikir, dia punya hati gasiiii. emang bener kalau lisan itu lebih tajam daripada pedang, disitu aku langsung ngahuleng, langsung mikiran perkataannya, dia nanya lagi "eh bener kan adik na cep roby? resmi kan?", aku cuma ngangguk karna sakit hati banget sama omongannya, terus dia pergi. dalam hati aku kukulutus, you know kukulutus? ya gitu deh.
Dia emang lagi kuliah, lagi ngejar pendidikan, tapi omongannya bukan orang yang berpendidikan sama sekali. dalem hati aku bilang "TUTUPAN TAH AURAT, LAIN NGURUSKEUN JERAWAT", karena si teteh itu keadaannya ga pake kerudung, dan baju pendek. dan sampai sekarang si teteh itu gak pake kerudung, rambut di cat, sering pake baju dan celana pendek (baju dan celana anu kurang bahan) .
sampai sekarang aku masih sakit hati kalau inget perkataan dia, karena emang se menyakitkan itu. ya mungkin bagi sebagian orang perkataan itu ga seberapa, tapi bagi beberapa orang itu cukup menusuk hati nya. dan gak satu orang aja yang ngatain aku tentang jerawat. Tapi seiring berjalannya waktu, aku sembuh dengan keadaan, aku sembuh dengan perkataan mereka. Bukan sembuh dari jerawat, tapi sembuh dan bangkit dari perkataan mereka yang menjatuhkan aku.
Seiring berjalannya waktu, aku menyadari bahwa standar kecantikan dan kesempurnaan bukan dilihat dari wajah saja. seiring berjalannya waktu dan sambil berproses, aku yakin aku bisa cantik dengan cara aku menutup aurat dengan baik, bukan dengan standar berjerawat atau tidak nya. sekarang aku gak peduli dengan perkataan mereka yang selalu membully aku perihal jerawat, tidak peduli fisik diluar ku dinilai seperti apa di mata mereka. aku mengedepankan hati, akhlak, bukan di fisik.
semangat yagesya.
فليقل خيرا او ليسمت
Berkata yang baik atau diam
SEKIAN, WASSALAM!!
Komentar
Posting Komentar