Langsung ke konten utama

TUBUHKU

Tubuhku 

Pitriya 


Pada suatu hari di suatu sekolah dasar, tepatnya kelas 2 SD, aku, seorang anak bernama pitriya, menghadapi tantangan besar yang mengubah hidupku. Badanku yang sangat kurus menjadi sasaran cemoohan dan lelucon pedas dari teman-teman sekelas. Setiap langkahku di koridor sekolah selalu disertai bisikan-bisikan tak menyenangkan, dan tawa-tawa merendahkan yang merusak kepercayaan diriku. Meskipun masih muda, aku mulai merasakan pahitnya pengucilan dan perasaan terpinggirkan.


Dalam kesendirian itu, aku menemukan kenyamanan di dunia seni dan tulisan. Setiap garis pensil yang menyentuh kertas menjadi pelarian dari realitas yang tak menyenangkan. Meski hatiku terluka, aku memilih untuk fokus pada passion-ku, yang memberi kekuatan untuk melawan kekejaman kata-kata yang menghantui setiap hari di sekolah.


Namun, takdir berkata lain saat masa remaja menjelang. Tubuhku tumbuh dengan pesat, dan keadaan berubah secara drastis. Cermin menggambarkan perubahan yang luar biasa—tubuh yang dulu kurus kini berkembang menjadi lebih berisi. Namun, perubahan ini membawa konsekuensi baru. Teman-teman yang dulu membullyku karena tubuh kurus, kini teman baruku memilih untuk mentertawakan ku karena badan yang gemuk.


Hidupku seperti terjebak dalam lingkaran tanpa akhir, di mana tidak ada bentuk tubuh yang bisa diterima. Di tengah kebingungan dan kesepian, aku menemukan sekutu sejati dalam seseorang yang juga pernah merasakan penderitaan yang serupa. Bersama, kami memutuskan untuk menghadapi bullying dan membangun kekuatan untuk melawan stereotip tubuh yang merugikan.


Dengan tekad yang kuat, kami mulai menyuarakan pesan tentang keberagaman dan pentingnya menghargai setiap bentuk tubuh. Meskipun awalnya sulit, kami berhasil mengubah persepsi di sekolah kami. Aku belajar untuk mencintai diriku apa adanya, baik saat kurus maupun saat gemuk. Meski masih ada tantangan dan rintangan, aku menyadari bahwa kekuatan sejati datang dari kepercayaan pada diri sendiri dan dukungan komunitas yang memahami bahwa kecantikan sejati berasal dari hati dan sikap positif terhadap diri sendiri.


Melalui perjalanan panjang ini, aku menemukan kekuatan untuk menolak norma-norma kecantikan yang sempit dan merayakan keunikanku. Dengan hati yang penuh kepercayaan, aku melangkah maju membawa pesan bahwa setiap bentuk tubuh memiliki keindahan dan nilai yang tak ternilai.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JEJAK LANGKAH DI TAMAN ILMU

  JEJAK LANGKAH DI TAMAN ILMU Veraldie Esa Putra Nirmawan Perkenalkan nama saya Veraldie Esa Putra Nirmawan, di masa SMA saya, saya bersekolah di SMA kebanggaan warga Cikalong dan sekitarnya yaitu di SMA Negeri 1 Cikalongwetan. Saya hidup 3 tahun di sekolah ini berawal dan berakhir dikelas yang sama yaitu kelas G. sekarang saya ingin bercerita tentang kehidupan saya selama bersekolah di SMAN 1 Cikalongwetan, selama 3 tahun ini yang penuh suka dan duka. Tanggal 16 Juli 2021 adalah awal dari perjalanan baru di hidup saya menuju hidup yang semakin realistis. Di sekolah saya sering dipanggil Veral. Pada awalnya, ketika saya pertama kali masuk SMA, saya merasa campur aduk antara kegembiraan dan juga kecemasan. Sebuah babak baru di hidup saya yang penuh dengan harapan serta tantangan. Pada pembelajaran pertama, kita tidak bisa langsung bertatap muka dengan teman-teman kelas karena kondisinya tidak memungkinkan, yang pada saat itu sedang dalam kondisi pandemi dan pemerintah pun menuru...

CERITA YANG TIDAK AKAN BERAKHIR

Saskia Agustin Masa corona akhirnya berakhir, semua yang berada di rumah akhirnya kembali menjalani kehidupan seperti semula walaupun masih identik dengan pemakaian masker yang wajib dipakai apabila akan keluar rumah. Seperti halnya denganku, saskia. Mulai kembali menjadi siswi yang berangkat pagi untuk ke sekolah, yang juga seperti itu. Pembelajaran di sekolah masih belum efektif ternyata, jadi para guru memberikan alternatif agar bisa melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah dengan menerapkan sistem yang dikelas para murid dibagi 2 atau dengan sebutan sesi a dan b.  Belum begitu banyak mengenal siapa saja yang ada di kelas hanya satu, siti. Unik memang ketika Aku menyangka kalau Siti itu orangnya memiliki badan yang tinggi hahah. Alurnya singkat sampai tanpa tidak sadar kalau kita sudah begitu dekat tapi bukan hanya siti ada satu orang lagi yang sampai sekarang dekat denganku dia Rahma, orang ketika mendengar namanya pasti akan langsung bilang " anu pinter tea", asli mema...

Story at School

 Rika Dimas Fitria  XII.i B.Indonesia Story at School Kelas X  Pada suatu hari,,saya telah lulus MTs sampai orang tua meneruskan saya ke Sekolah SMAN 1 Cikalongwetan ini,lalu saya daftar ke SMAN 1 Cikalongwetan bersama kakak dari pagi sampai jelang malam,sampai menunggu pengumuman diterima atau tidaknya,sampailah Alhamdulillah saya diterima disekolah ini.Lalu salah satu teman sosmed menghubungi saya bahwa kita sekelas,dia bernama Shifa Sulastri.karena sekolah ini pada era covid kita sekolah dibagi sesi pertama dan kedua lalu saya sesi dua sampai bertemu pada pertemuan sekolah saya bertemu dengan Shifa langsung,tidak hanya Shifa bahwa saya juga sekelas dengan temen SD saya yaitu Siti Sopiah,sampai pada hari-hari berikutnya saya berkenalan dengan teman yang lainnya seperti N.Sani,Suci dan yang lainnya.Lalu wali kelas X kita adalah ibu Amila sholihah lalu saya mengerjakan tugas sebagian BDR dan diadakannya projek Pertama yang berjudul KTI (karya tulis Imiyah) dan disatukan k...