AKU KITA DAN KENANGAN
Perkenalkan nama saya N. Sani Novia
Lestari biasa dipanggil dengan sebutan Sani. Saya adalah siswa dari SMAN 1
CikalongWetan, Angkatan 40. Disini saya mau menceritakan tentang pengalaman,
perasaan, dan semua hal yang telah saya lalui selama bersekolah di SMAN 1
CikalongWetan. Awal mula sebelum memasuki sekolah ini saya sudah sangat
bersemangat, karena SMAN itu merupakan salah satu sekolah favorit juga. Saat
pendaftaran saya diantar oleh ayah saya. Ayah saya yang mengurusi semuanya
sehingga saya dapat diterima di sekolah impian saya. Ya, SMAN merupakan sekolah
impian saya sejak saya duduk di bangku sekolah menengah pertama. Saya tertarik
kepada sekolah ini karena melihat siswa-siswinya yang keren menurut saya
pribadi. Juga karena baju olahraga dan
seragam batiknya yang sangat bagus.
Saya ditempatkan di kelas 10 i. Di
kelas itu saya tidak mengenal siapapun. Hanya ada beberapa teman yang saya
kenali saat itu. Saya tidak mudah untuk bergaul dengan orang baru ditambah
dengan lingkungannya juga baru. Saya hanya menunggu orang lain untuk memulainya
terlebih dahulu. Sebatas ngobrol saja saya harus menungu orang lain. Tapi
untungnya saat itu masih ada wabah covid-19. Jadi kita semua lebih sering
belajar online. Tetapi sejujurnya terlalu lama belajar dirumah itu tidak
menyenangkan. Saat itu covid-19 sudah melanda sekitar 2 tahun, dari saat saya
kelas 9 sampai kelas 10. Hal itu juga yang membuat saya sulit untuk beradaptasi
dengan orang baru. Karena selama covid saya benar-benar dirumah tidak pergi
kemanapun. Pada saat itu, wabah covid-19 pun menurun. Kita diijinkan untuk
sekolah, tetapi dengan peraturan. Seluruh siswa di dalam kelas harus dibagi 2, jadi 1 kelas itu
hanya setengahnya saja. Disituh kata sesi muncul. Sesi 1 keluar, lalu sesi 2
masuk. Terus saja selama beberapa bulan kita seperti itu. Kita juga kurang
mengenal satu sama lain karena adanya persesian itu. Beberapa bulan berlalu
akhirnya seluruh siswa diijinkan untuk memasuki sekolah seperti biasanya.
Disitu saya sangat senang karena saya bisa bertemu semua teman sekelas saya.
Saya pun mempunyai teman pada akhirnya. Kenangan pada saat kelas 10 sangat
terbatas. Interaksi kita terhalang oleh wabah gila itu.
Tahun pelajaran baru dimulai, saya
naik kelas 11. Pada saat kelas 11, hubungan pertemanan saya dengan teman-teman
semakin baik. Saya juga mulai mendapatkan teman dekat. Suci, Shifa, dan Rika
namanya. Entah kenapa saya baru dekat dengan Suci saat kelas 11, padahal saat
kelas 10 kita sering satu kelompok. Jika diingat-ingat sunguh malu untuk
membicarakannya. Ditahun ini juga kita menjadi angkatan pertama yang
menggunakan kurikulum merdeka. Bisa dibilang kita seperti kelinci percobaan.
Sangat sulit menerimanya. Karena dengan kurikulum ini kita diperkenalkan dengan
peminatan. Kita diarahkan untuk memilih mata pelajaran dengan minat kita
sendiri. Saya memilih biologi, kimia, sosiologi, dan Bahasa inggris sebagai
minat saja, walaupun sebenarnya saya tidak terlalu minat. Rasa malas sekolah
mulai melanda karena adanya peminatan ini. Saya menjadi jarang sekolah pada saat
hari selasa atau rabu. Ya, peminatan dilakukan pada hari itu. Sangat melelahkan
karena harus berpindah-pindah tempat atau disebut dengan moving dan juga
bertemu dengan teman-teman yang berbeda-beda di setiap kelasnya. Tetapi dibalik
semua itu, saya bisa mendapatkan teman-teman baru. Saya menyukai semua hari
kecuali hari selasa dan rabu. Menurut saya adanya peminatan juga sangat
mengurangi waktu untuk berinteraksi dengan teman-teman satu kelas. Banyak
sekali cerita dan juga drama saat berada di kelas 11. Hal itu juga yang membuat
kita semua semakin akrab. Saya paling suka saat projek. Saat itu kalau tidak
salah temanya kewirausahaan. Kelompok saya membuat onde-onde ditambah dengan es
degan (dewegan). Setelah membuatkan produknya, kita diharuskan menjual apa yang
kita buat. Mempromosikan melalui Instagram produk kita. Cemilan cepuluh nama
instagramnya. Sangat senang jika mengingat perjuangan kita pada saat membuat
produk. Saya juga jadi sering pulang malam karena lembur untuk membuat pesanan
bersama dengan beberapa teman saya. Oh iya, produk kita ternyata laris di
pasaran. Target pasarnya masih siswa siswi dan guru di SMAN 1 CikalongWetan.
Tetapi kita menambah produk baru yaitu mochi. Nah mochi lah produk yang paring
laris di pasaran. Kita pernah membuat 100pcs mochi dalam 1 hari. Sangat seru
tapi juga melelahkan. Kita juga sukses besar. Penjualan kita melebihi modal
awal. Pada saat porak juga sangat menyenangkan. Disitu saja mulai menyukai
seseorang. Saya menyukai adik kelas saya karena porak. Banyak hal-hal menyenagkan,
menyedihkan, dan juga banyak sekali pengalaman baru yang saya dapatkan. Oh iya,
saat teman-teman cowok kelas kalah dalam salah satu lomba porak, mereka
menangis saat tiba ke dalam kelas. Kita yang menyaksikan dan ikut juga ke kelas
sontak kaget. Mereka menangis karena sudah terlalu berharap untuk menang. Yang
membuat lucu itu mereka saling menyalahkan tetapi tidak ingin berdebat, terus
saja seperti itu. Campur aduk perasaan kita, antara ngakak dan kasian. Berbekas
banget si itu di dalam memori.
Kelas 12 pun tiba. Akhirnya saya
menjadi kaka kelas. Ini menjadi tahun terakhir sekolah. Kita sekelas malah
semakin klop banget. Semuanya mengeluarkan sisi lain dari diri mereka yang
belum pernah mereka tunjukan. Karena mungkin kita sudah Bersama-sama sekitar 1
tahun lebih. Banyak sekali tingkah laku aneh yang mereka ciptakan, mulai dari
nyanyi-nyanyi bareng, joget-joget bareng, dan masih banyak lagi. Saya juga
menjadi tahu apa itu teman sejati dan jadi mengerti arti dari pertemanan yang
tulus itu seperti apa. Selama SMA juga saya jadi semakin kenal diri saya
sendiri, juga jadi lebih percaya diri. Banyak banget kenangan indah yang tidak
bisa diceritakan satu-satu. Semua kenangan itu sangat berharga untuk saya. Oh
iya, saya juga jadi lebih sering mengabadikan lebih banyak momen, juga jadi
suka bikin vlog walaupun durasinya terbatas. Tapi di kelas 12 ini terasa banget
bau-bau perpisahannya. Kadang suka sedih, merasa diri belum siap buat
perpisahan ini. Belum siap juga jadi dewasa, masih mau jadi remaja yang tinggal
sekolah dan main aja. Pokoknya banyak-banyak terima kasih buat temen-temen
saya, mulai dari kelas 10, 11, sampai 12. Makasih banget udah mau temenan sama
saya, mau direpotin, makasih juga udah buat diri saya makin baik. Terutama buat
sahabat-sahabat saya, makasih banyak-banyak banget untuk kalian. Tentunya
kenangan yang kita buat selama ini di SMA, tidak akan pernah terlupakan dan
tidak mudah dilupakan.
"PRECIOUS MEMORIES"
Komentar
Posting Komentar