Namaku Salwa, seorang siswa kelas 7 SMP. Aku mempunyai seorang teman aku tidak bisa menyebutkan namanya. Sebut saja Sholeh (Nama Samaran) Sholeh adalah anak yang pendiam dan pemalu. Dia tidak memiliki banyak teman, dan dia sering menjadi sasaran bullying dari teman-teman sekelasku.
Dia di bully oleh seorang siswa yang terkenal nakal dan suka membully orang lain, sebut saja namanya Hendy (Nama Samaran)
Hendy kerap memanggil Sholeh dengan sebutan-sebutan yang tidak sopan, dan dia juga suka memukulnya jika Sholeh tidak menuruti perintahnya.
Suatu hari, Hendy tiba-tiba mengajak Sholeh berkelahi di belakang sekolah. Sholeh tidak berani melawannya, dan Sholeh hanya bisa pasrah saat Hendy memukuli Sholeh.
Sholeh menangis kesakitan dan merasa sangat malu.
Setelah kejadian itu, Sholeh menjadi semakin takut pergi ke sekolah. Sholeh selalu merasa terancam, dan dirinya merasa tidak aman.
Sholeh bahkan mulai enggan untuk bertemu dengan teman-temanku, termasuk teman sekelas.
Akhirnya, Sholeh memberanikan diri untuk menceritakan kejadian itu kepada guruku. Guruku sangat prihatin mendengar cerita Sholeh.
Guruku yang bernama Bapak Alya (Nama Samaran) langsung melaporkan kejadian itu kepada kepala sekolah.
Kepala sekolah kemudian memanggil Hendy dan orangtuanya untuk dipanggil ke sekolah.
Hendy akhirnya dihukum dengan skorsing selama seminggu, dan orangtuanya diminta untuk datang ke sekolah untuk mengikuti pertemuan dengan guru-guru.
Setelah kejadian itu, Hendy tidak lagi mem-bully Sholeh. Aku bersyukur karena guruku dan kepala sekolah telah membantu Sholeh. Sekarang Sholeh sudah mulai berani untuk berteman dengan teman-temanku yang lain.
Meski bullying yang dilakukan Hendy masih membekas, tetapi Sholeh mencoba untuk bangkit perlahan.
Salwa
Komentar
Posting Komentar