Perjalanan di SMA Negeri 1 Cikalongwetan
Ervina Aidin XII K
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama, saya melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Cikalongwetan. Saat itu, pandemi COVID-19 masih melanda, sehingga interaksi dengan teman-teman baru terhambat, dan pembelajaran dilakukan secara daring. Namun, setelah beberapa bulan, situasinya membaik, dan kami diizinkan untuk kembali ke pembelajaran tatap muka dengan protokol ketat.
Ketika pertama kali memasuki kelas yang baru, suasana terasa asing dan canggung. Namun, seiring berjalannya waktu, kami mulai saling mengenal dan menjalin hubungan yang baik satu sama lain. Dengan menerapkan kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Cikalongwetan, kami dihadapkan pada projek pertama kami, yaitu membuat makalah dengan tema bebas sesuai yang kami inginkan. Meskipun gugup karena belum pernah membuat makalah sebelumnya, kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya.
Kemudian, menjelang bulan puasa Ramadhan, sekolah mengadakan lomba video kreatif. Kami berinisiatif membuat video tentang berbagi kebaikan dengan membagikan makanan berbuka puasa kepada masyarakat sekitar di Warung Jati. Untuk pertama kalinya kami mendapatkan piala dan keberhasilan kami dalam lomba tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami.
Projek berikutnya adalah tentang stop bullying, di mana kami dipecah menjadi dua kelompok dan saya ditetapkan di kelompok yang memainkan sebuah drama. Setiap hari kami berlatih bersama sampai akhirnya menampilkan secara maksimal.
Kelas kami berusaha untuk berpartisipasi dalam setiap lomba yang diadakan, dan kelas kami mendapatkan piala yang cukup banyak. Sebenarnya, banyak sekali hal-hal yang seru yang telah kami lakukan bersama meskipun kelas kami terkadang tidak kompak.
Saat kelas XI kami harus mengerjakan projek membuat replika, miniatur, dan lainnya. Setiap kelas akan di bagi menjadi tiga kelompok dan kelompok saya memutuskan untuk memilih membuat miniatur rumah adat Jawa Timur yaitu rumah Joglo. Proses pembuatan miniatur ini sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Kelompok saya harus bekerja keras untuk menyelesaikannya, meskipun terdapat beberapa kesulitan dalam proses pembuatannya namun pada akhirnya miniatur tersebut selesai dan hasilnya cukup memuaskan.
Projek terakhir kami di kelas XII adalah tentang demokrasi, yang ditutup dengan pesta rakyat yang meriah. Kami berlatih keras hampir setiap hari untuk menampilkan yang terbaik dalam berbagai pertunjukan tarian dan lagu.
Selama perjalanan di sekolah, saya sangat bersyukur bisa mengenal teman-teman baru dan mendapatkan banyak pengalaman berharga bersama mereka.
Dan yang terakhir adalah teman-teman terdekat saya hehe, terima kasih.
Komentar
Posting Komentar