Literasi S1cikal

   Masa putih abu-abu adalah masa yang penuh dengan warna, canda dan perjalanan hidup yang penuh makna. Menjalankan kisah putih abu di SMAN 1 CIKALONGWETAN sangat luar biasa bisa dibilang masuk sekolah ini pun diluar dari perkiraan, rencana awal saya ingin masuk SMK namun restu orang tua tidak mengizinkan tapi dibalik ini semua selalu ada hikmah yang saya dapat. Cinta dan persahabatan kerap merasuki jiwa para penghuni jenjang putih abu-abu, keduanya memberikan nada yang indah dan menampakkan warna yang istimewa.  Menemui banyak teman yang memiliki karakter yang berbeda selalu senang bila berkenalan dengan teman kelas lain. Saya sangat bersyukur selalu dikelilingi orang-orang baik semasa putih abu selalu ditemani memberi saran saling menyayangi serta saya bisa merasakan kasih sayang yang mereka berikan. Orang-orang itu ialah zahra, muthi, khurul dan sri mereka lah yang selalu memberiwarna serta kenangan yang sangat indah selama 3 tahun saya bersekolah disini.       Banyak kejadian yang

Di SMA, kita memiliki begitu banyak kenangan yang berharga bersama. Setiap hari penuh candaan dan tawa. Bolos jam pelajaran dengan diam di kantin, hingga mengerjakan tugas-tugas sulit bersama di dalam kelas. Ingat saat kita menghadapi ujian bersama-sama dan merayakan setiap keberhasilan dengan riang. Tak lupa juga momen saat kita bersama-sama merencanakan perjalanan wisata sekolah dan menghabiskan waktu liburan bersama di pantai. Kenangan-kenangan itu akan selalu terukir dalam ingatan kita sebagai masa-masa yang indah di SMA. (M. Afrizal)

 Saat pertama kali bersekolah di SMA aku sangat gugup karena sebelumnya hanya kenal lewat online dan belum pernah bertemu langsung, saat pertama kali masuk ke kelas aku hanya mengenal 1 orang teman yaitu Lutfi aku mulai beradaptasi pada lingkungan yang ada di SMA banyak hal baru yang belum diketahui di SMA. Hal yang berkesan pertama adalah Projek 3, Projek seingatku tampil di depan banyak orang melakukan drama aku menikmati peran ku di drama tersebut karena suatu saat akan menjadi sebuah kenangan.  Hal yang berkesan di kelas XII-K pertama kali aku mengikuti lomba mojang jajaka dan lomba debat itu merupakan pengalaman yang benar benar seru aku mempelajari banyak hal dari lomba yang aku itu. Anak-anak kelas XII-K itu orangnya asik,aneh,random, selalu ada saja hal yang mereka buat untuk membuat lelucon tapi aku bersyukur mendapatkan teman teman seperti mereka, walau kadang selalu ada perselisihan tapi mereka tetap saling support satu sama lain. Nama: Kais Kibran Algifar Kelas : XII-K 

  Pengalaman saya selama menempuh pendidikan di SMAN 1 CIKALONGWETAN selama kurang lebih telah mencapai 3 tahun ini, banyak sekali hal-hal yang berkesan yang membuat saya senang bahkan bahagia. Mulai dari saat di bangku kelas X, XI, sampai XII.   Saat di bangku kelas X, dimulai dengan pembelajaran Belajar Dari Rumah (BDR) semua siswa di setiap kelas belajar di rumah selama kurang lebih 1 semester. Selama BDR pembelajaran dilakukan di rumah dengan metode melalui zoom meeting atau google meet. Setelah itu, di semester 2 barulah semua siswa memulai pembelajaran dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kembali ke sekolah.  Selama kelas X pengalaman yang berkesan yaitu saat belajar projek penguatan profil pelajar pancasila.    Dilanjutkan di bangku kelas XI, banyak pengalaman yang berkesan baik dari kegiatan kelas maupun kegiatan ekstrakurikuler. Contohnya dari kegiatan kelas seperti melanjutkan tugas tugas projek penguatan profil pelajar pancasila, diantaranya seperti membuat karya bang

Hai saya Salma dari kelas XII K, Disini saya akan menceritakan pengalaman yang mengesankan di waktu sekolah Di SMA negeri 1 CIKALONGWETAN tetapi saya bercerita sekarang belum lulus dari sekolah ini namun kesedihannya sudah saya rasakan hehe lebay dikit gapapa yaa, Nah kita mulai ceritanya yaa setelah mengenal kesedihan saya yang akan lulus sebentar lagi (Aamiin). Awal pertama masuk sekolah saya sangat ber exited untuk bersekolah disini, saya berniat untuk mengikuti ekstrakulikuler yang ada di sekolah ini yaitu Passus, semenjak saya mengikuti ekstrakulikuler ini saya mempunyai teman baru dan pengalaman baru yang saya dapatkan. saya merasakan kebahagiaan, kesenangan dan juga ada kesedihan yang saya alami karena sebentar lagi akan lulus dan tidak mengikuti kegiatan di passus. Banyak moment yang saya dapatkan di passus dari awal saya masuk sampe sekarang saya akan lulus, dari mulai saya mengikuti lomba dengan teman angkatan dan juga mempunyai teman banyak, dan banyak ilmu yang saya dapatka

 Setelah lulus SMP saya melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi yaitu sekolah menengah atas (SMA). Karena setelah nanti saya Lulus dari SMA saya ingin melanjutkan pendidikan saya di tingkat perkuliahan untuk menggapai cita-cita saya. SMA adalah masa-masa yang penuh dengan rasa cinta yang tak pernah ada dalam diri saya sebelumnya. Dimana pada masa ini saya merasakan betapa indahnya hidup ini dengan penuh semangat dalam menggapai cita-cita.Di masa SMA saya mendapat banyak pengalaman,teman baru, yang tentunya ada susah maupun senang kita lewati. Awal pertama memasuki SMA dengan seragam putih abu-abu saya merasa malu dan ada bangga,karena sudah naik ketingkat yang lebih tinggi.pada masa ini juga saya mengenal lebih banyak orang dari berbagai kampung. Di SMA saya berjumpa dengan teman teman yang awalnya saya tidak pernah bertemu sama sekali. Saya juga punya 2 orang sahabat yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Sahabat saya tinggal sekampung dengan saya dan tidak jauh dari rumah.

Assalamualaikum saya Yoan Rahmat Hidayat ingin berbagi pengalaman saya di sekolahan, saya mempunyai sahabat dekat sejak SD sampai kelas 12 tidak pernah terpisahkan kelas maupun sekolah, yakni azfa dan saya juga mempunyai teman baik yakni rijan,Nabil, Gabriel dan Riki,  Saya mempunyai kenangan indah di sekolah ketika saya mengenal apa itu bolos, di panggil ke BK, di serang sekolah lain dan macam macam. Saya juga aktif di organisasi di sekolah maupun di sekolah, karna organisasi tersebut saya bisa keluar kota dengan gratis bahkan dibayar, dari ke Jakarta, Bekasi, Karawang, Banten, Sumedang dll. Di sinih saya terpilih menjadi perwakilan kabupaten bandung barat untuk mengikuti kegiatan pertisaka tingkat nasional di jakarta, karna inih saya bisa kenal dan bisa mempunyai sahabat dari luar daerah hingga luar pulau. Dari organisasi saya pernah menjadi pemateri perjusami tingkat Jabar. Dan Alhamdulillah saya aktif di organisasi bisa menjadi pelatih di berbagai sekolah dan mendapatkan pendapatan

Saya adalah angkatan corona,diamana saat itu adalah hari kelulusan yang dilakukan dengan online dan tidak menyenangkan serta membosakan.setelah semua kejadian itu,saya luamyan pusing dengan keputusan saya karena tidak tahu harus melanjutkan sekolah kemana  untungnya ayah saya menyarkan untuk ke SMA 1 cikalong,soalnya ayah saya juga alumni sekolah tersebut,saya sempat menolak karena tidak ada teman disana tetapi saya berubah pikiran karena di kepala saya waktu hanya ingin menjadi dokter dan itu pun hanya iseng saja,tanpa di pikir2 tidak ada teman saya pun mencoba untuk mendaftar dan alhasil saya pun di terima. Sekolah pun di mulai tetapi tidak dengan pelajran seperti sekolah umumnya,saat itu di awali dengan Vaksinasi karena wabah virus saat itu.saya tidak mengenal siapa-siapa tapi lama kelamaan dengan di adakannya sekolah sesi semuanya jadi luamyan akrab hingga saat ini  banyak sekali cerita seru saat di kelas dan semua itu adalah hal yang keren menurut saya ketika mendapatkan teman di

  ini adalah masa sma ku dimana awal aku masuk sma, aku mengenal mereka dengan karakter dan sifat yang unik. Awalnya aku hanya mengenal beberapa orang seperti teman sd dan mts saja. Semakin hari, semakin dekat dan mengenal satu sama lain, berbagi cerita, menjadi pendengar yang baik bagi mereka. Selain itu aku juga mengenal teman di organisasi juga.  Ini adalah OSIS awal dari aku berkembang, aku bertemu dengan manusia-manusia baik juga di sini. 3 tahun juga mengenal mereka, bersatu dalam kepanitiaan event. Awal aku jadi panitia waktu angkatan kang aldi pada zaman covid-19 aku dan teman yang lain jadi panitia juga. Kita bersama-sama bekerja sama untuk event, aku juga nggak pernah nyangka bisa jadi ketua pelaksana di event artdivial yang di bulan juli 2023 lalu. Selain itu, aku juga memiliki satu organisasi ekstrakurikuler yaitu pasus.  Ini organisasi passus yang aku ikuti juga di sma, di sini aku belajar disiplin dan solidaritas. Mungkin di passus aku nggak pernah ikutan event, tapi di p

Hari terakhir di SMA adalah hari yang penuh emosi. Di ruang kelas, aroma pena dan kertas bergumul dengan rasa haru yang tak terucap. Siswa-siswa berkumpul, memandang satu sama lain dengan campuran antara senyum dan sedih. Di ujung perpisahan, mereka menatap masa depan dengan harapan dan keberanian yang sama. Meskipun akan berjalan di jalan yang berbeda, mereka tahu bahwa persahabatan mereka akan tetap abadi, melewati ujian waktu dan jarak. Dan dengan hati yang penuh dengan kenangan, mereka berjalan keluar dari ruang kelas, menuju petualangan baru yang menanti. Nama: Muhamad Dafa Fadilah Kelas : XII-K

 Kenangan kelas 10 dimana kita baru saling kenal dan malu malu untuk saling berkenalan, saat pertengahan semester kita semua sudah saling kenal dan sangat akrab laki-laki sering nongkrong didepan kelas sambil bercerita pengalaman saat berada di SMP. Hal yang tidak terlupakan adalah saat bulan puasa dimana kita membuat takjil untuk berbagi ke masyarakat kita membuatnya bersamaan dan membagikannya sekitar jam 5 sore saat itu sedang hujan deras tapi kami masih semangat untuk membagikan takjil tersebut. Sesudah beres membagikan takjil kita semua buka bersama dipadang dan saling bercerita, alhamdulillah kami dapat apresiasi dan menjadi juara 1 saat bulan Ramadhan.  Pada saat kelas 12 kami juga alhamdulillah banyak dapat piala di event event sekolah pada masa kelas 12 adalah masa terakhir kita untuk bersama sama tinggal menghitung beberapa minggu lagi kita semua akan lulus dan mulaii perjalanan baru. Kesan di kelas 12 saat ini kekeluargaan kelas 12k semakin erat seperti kita sering melakuka

 Hari pertama di SMA,Saya merasa seperti seorang pendatang baru di negeri asing. Dikelilingi oleh murid-murid yang saya tidak kenal satupun.Namun, dengan seteguh hati,saya menghadapi tantangan-tantangan yang menanti. Tahun kedua membawa perubahan.Saya semakin percaya diri, menemukan suatu kedekatan dengan beberapa teman sekelasnya. Mereka bersama-sama melalui ujian, tugas-tugas rumah, dan projek di sekolah. Tahun terakhir adalah masa-masa paling berharga bagi saya. Saya menyadari bahwa SMA adalah lebih dari sekadar tempat belajar, tetapi juga tempat di mana saya menemukan diri sendiri.saya berusaha menjalani setiap hari dengan penuh semangat, mengejar mimpi-mimpi yang pernah saya pendam. Dan pada akhirnya, di tengah keceriaan kelulusan,saya menyadari bahwa tiga tahun di SMA telah membentuk menjadi pribadi yang tangguh dan siap menghadapi dunia yang menunggu di luar sana. Nama: Adik Dzikri Saputra Kelas : XII-K 

Masa sekolah Putih Abu di Sekolah SMA Negeri 1 Cikalongwetan bukanlah hanya tentang pengetahuan yang didapat dari buku teks, tetapi juga tentang pertumbuhan pribadi dan pembentukan karakter. Para siswa-siswi tidak hanya belajar untuk berhasil secara akademis, tetapi juga untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, empatik, dan siap menghadapi tantangan kehidupan. Cerita mengesankan masa Putih Abu dimulai dengan kegiatan organisasi yang mengikat mereka bersama. Yaitu ekstrakurikuler Pramuka yang menjadi salah satu hal yang paling menarik bagi banyak siswa, termasuk diriku.  Meskipun di tengah-tengah pandemi ekstrakulikuler Pramuka tetap mengadakan kegiatan daring maupun luring, agar para anggotanya untuk kenal dengan baik satu sama lain. Melalui Pramuka, aku tidak hanya belajar keterampilan outdoor dan kemandirian, tetapi juga memperluas lingkaran pertemanan. Aku bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan memiliki hobi atau frekuensi yang sama. Kegiatan Pramuka di ma

  Sebelumnya waktu masih SMP saya gak tau Sma Negeri 1 Cikalongwetan itu di mana, dan dulu itu ada pilihan mau masuk sekolah mana, karena kebanyakan teman saya masuk ke Sma Negeri jadi saya juga ikut aja ke Sman, Sebenarnya saya gak tau Sma Negeri 1 Cikalong Wetan itu dimana. Pertama kali pendaftaran ke Sma Negeri 1 Cikalongwetan, sam ayah saya urung dia tau Sam 1 Cikalongwetan itu dimana, terus waktu pertama kali masuk ke gapura depan, pernah kepikiran gini “ih katanya sman 1 Cikalongwetan terkenal bagi, ternyata Sman 1 Cikalongwetan itu deket dan ngelewatin kebun”. Eh pas udah masuk ke gerbangnya wah pangling banget ternyata emang bener ya lumayan bagus.  Masuk Sman pas ada Covid-19, jadi apa-apa daring, dari mulai mpls daring, jadi bikin semua kegiatan Mpls dirumah untung nya bapa dan kakak ngebantuin, dari mulai ngebuat tenda, ngebuat makanan tradisional Jawa Barat, dan lain-lain. Terus sekolah pun akhirnya segala sesuatu jadi ngerjain di rumah. Setelah beberapa bulan sekolah akhir

Memasuki SMA adalah suatu hal yang sangat berharga bagi kehidupan saya. Dimana disana saya menemukan jati diri sebenarnya dan menentukan pilihan hidup apa yang akan jalani kedepannya. Memasuki masa SMA yang pertamakali saya bayangkan adalah persahabatan yang tulus seperti sebuah keluarga. Sahabat itu keluarga yang menjadi tempat yang membuatku bisa bertahan di Sekolah dengan banyaknya cobaan yang datang silih berganti. Sahabat yang pertama kali dikenal sebagai orang-orang yang pendiam dan tak banyak tingkah. Seiring dengan waktu berjalan persahabatan tersebut mulai memunculkan sifat asli dari setiap orangnya watak yang dulu polos kini terlihat ceria semangat atau kadang bersedih. Persahabatan 6 orang yang saling berbeda karakter kerap kali memunculkan perselisihan diantara persahabatan itu. Persahabatan yang saling menghargai menghormati dan saling mensuport satu sama lain seperti halnya keluarga.  Selain persahabatan yang indah kelas yang ramai dan seru adalah sebuah cerita masa puti

   pengalaman aku di pasjarpa mulai tahun 2022 , mengenai paskibra yang dinamai pasjarpara,dan aku mulai mengikuti /mendaftarkan diri serta mengisi data data aku tersebut,setelah itu hari senin Minggu pertama aku mulai latihan jam 2 siang,aku ternyata menjadi perseleksian gelombang 1, .pada saat hari pertama aku di bawa ke lapangan untuk melakukan pemanasan,supaya pada saat latihan atau melangkahkan kaki semuanya aman,tetapi aku tidak bisa dalam latihan pemanasan,karena pada saat menjaga keseimbangan kaki,aku tidak bisa,sampai lari pun aku tidak bisa membuat serentak,sehingga di marah marahin oleh pelatihku,sampai aku kelelahan,tetapi aku sempat kehilangan semangat dan tidak kuat,namun aku memiliki teman teman aku yang baik dan selalu mendukungku,setelah itu disuruh pelatih untuk jalan ditempat,namun aku tidak bisa,sampai aku dihukum dan di push up hingga kelelahan dengan matahari yang cukup panas, tetapi semangat ku masih membara ,namun aku masih belum bisa masuk pasukan,karena masih

Kala itu, membayangkan bagaimana dunia SMA akan berjalan, dipenuhi dengan bayang-bayang menyeramkan. Gundah tak berujung manakala mengetahui dengan pasti bahwa diri ini tak begitu pandai berteman, namun ternyata semua mengalir sesuai alur yang Tuhan tetapkan, dan inilah aku berjalan bersama masa putih-abuku dengan beragam cerita didalamnya. Cerita ini bermula saat COVID-19 sedang terjadi dan berdampak pada ditutupnya sekolah offline. Seluruh siswa melaksanakan belajar dirumah masing-masing dan sesekali melakukan zoom meeting, tak banyak memberi pengaruh secara nyata pada bagaimana kita berinteraksi secara langsung. Karena tentunya saat itu masih tak bisa bertatap muka, seiring berjalannya waktu akhirnya tibalah pada masa dimana sekolah kembali dibuka namun dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Saat itu, pembelajaran merupakan berbasis sesi. Dimana hanya sebagian yang bersekolah, sebagian lainnya tetap berada dirumah. Saat itu rasanya sangat canggung, tak mengenal siapapun dan de

Di masa SMA, pengalaman yang paling berkesan sewaktu sekolah yaitu pada saat lomba tujuh belas Agustus di bangku kelas sebelas. Setiap kelas harus mengirimkan mata lomba yang sudah disediakan oleh panitia perlombaan, otomatis semua siswa di kelas minimal akan mengikuti perlombaan. Pada saat pembagian kelompok perlombaan, saya mendapat perlombaan bakiak. Meskipun belum pernah mencoba permainannya tapi saya setuju untuk mengikuti lombanya. Tiba waktu perlombaan, saya dan teman-teman saya bersiap di pinggir lapang untuk bermain bakiak. Saat panitia membunyikan peluit, kita maju langkah demi selangkah. Namun, saat di pertengahan jalan sangat susah untuk mengangkat bakiak. Sudah menghitung satu, dua dan tiga pun agar langkah kakinya sama pun tetap tidak bisa maju. Panitia dan teman lainnya mencoba untuk memberi semangat tapi kita malah jatuh semua. Kita pun menyerah dan kalah, tapi kejadian itu sangat lucu dan membuat saya selalu tertawa saat mengingat kejadiannya. Tak hanya itu, diadakan l

  Kisahku yang paling menarik di sekolah adalah aku mempunyai temen teman yang sangat baik.  mengapa mempunyai teman menjadi kisah yg menarik?  karena dengan adanya mereka hidupku menjadi lebih berwarna. Aku mempunyai teman sekelas yang baik yaitu bernama muthi, khurul dan nazmi mereka adalah teman temanku yang sangat baik dan ceria. dengan adanya mereka masa masa sma ku menajdi lebih asikk karena dengan mereka aku bisa berbagi cerita dan pengalaman yg dilakukan bersama bersama dengan sangat seru. Teman sebangku ku bernama muthi dia orangnya baik tapi menyebalkan. kita selalu beradu argumen dan tidak ada yg mau mengalah sampai kita saling teriak. tapi kita tidak pernah bermusuhan satu sama lain. kalo ga ada muthi pasti rasanya akan sepi karena muthi itu banyak bicara..  Yang kedua adalah khurul, khurul orangnya sangat baik banget, lemah lembut dan anggun. khurul itu orang yg terlihat positif vibes dari ke 3 temanku. khurul itu pasti kalo dimintain bantuan dia selalu mau, dia jarang nol

Putri seorang siswi yang asalnya dari Subang, memulai perjalanan sekolahnya di SMAN 1 Cikalongwetan dengan perasaan campur aduk. Awalnya, dia merasa kesepian dan agak terasing karena tidak memiliki teman. Namun, dia tidak pernah berhenti berharap dan selalu berusaha untuk berbaur dan mencari teman. Di kelas 11, putri mulai mendapatkan teman. Meski demikian, dia merasa banyak di antara mereka yang tidak tulus dan pura-pura berteman dengannya. Hal ini membuatnya merasa sedih dan kecewa. Namun, putri tetap bertahan dan tidak pernah berhenti mencari teman yang sejati. Dan akhirnya, saat di kelas 12, putri menemukan teman yang benar-benar peduli dan sayang kepadanya. Mereka selalu ada untuk putri, baik di saat suka maupun duka. Mereka membantu putri merasa diterima dan dicintai. Mereka berbagi tawa, air mata, dan banyak momen indah bersama. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, belajar bersama, bermain bersama, dan saling mendukung satu sama lain. Mereka menjadi teman sejati putri, tema